Selasa, 27 Desember 2016

Teh Kesukaan

Saya sedang cinta-cintanya dengan minum teh.
Entah kesambet apa, tiba-tiba saya jadi menikmati sekali minum minuman paling populer kedua di dunia ini. Kedua terpopuler karena yang pertama masih diduduki air putih. hehehe
Yang jelas, minum teh bagi saya jadi semacam ritual menyenangkan.
Saya tidak mengarah ke penjelasan sejarah teh disini. Walaupun menarik sebenarnya, tapi saya pikir wikipedia lebih jago dalam hal itu :p.

Di amazon.com kayaknya :p


Pada semester Fall 2016 yang baru saja lewat saya mengambil mata kuliah wajib Functional Food. Teh digolongkan dalam Functional Food. Artinya minuman ini memiliki fungsi kesehatan lebih selain dari pada fungsinya sebagai pelepas dahaga (*pelepas dahagaaaa). Hasil penelitian, walaupun tidak konsisten, menunjukkan adanya hubungan minum teh (terutama teh hijau) dan penurunan resiko penyakit jantung, kanker, juga menurunkan berat badan karena teh kaya akan senyawa poliphenol. Walauuu, sebenarnya tidak bisa kita harapkan kesehatan terjadi hanya dari minum teh saja. Intinya, teh "mungkin" punya beberapa manfaat kesehatan.

Membuat teh itu sebenarnya ada seninya. Dari mendidihkan air, mendiamkan/memfilter/menyeduh, lalu mencampuri pemanis. Kalau proses ini dinikmati tentu menyenangkan. Mencium bau teh itu semacam terapi (orang yang senang menyebut kata "terapi" itu kemungkinan punya banyak pikiran :p). Bau teh itu menenangkan. Ada beragam jenis teh di pasaran. Masing-masing punya ciri dan kenikmtan yang berbeda. Saya ingin berbagi beberapa jenis teh yang saya senangi akhir-akhir ini.

# Tong Tji Teh Melati

Teh Melati nya Tong Tji (tongtji.com)

Ini perpaduan teh hijau dan melati yang lembut dan harum. Karena teh-nya teh hijau, rasanya lebih lembut dan tidak ada after taste masam atau pahit. Saya coba bikin pakai coffee maker dengan cara taburkan tehnya ke dalam filter. Alasannya selain keren (:p) supaya aroma dan sari-sari teh nya lebih keluar. Satu sachet bisa jadi 3 cup teh dengan menggunakan coffee maker.

Ilustrasi coffee maker yang ternyata efektif sebagai pembuat teh
(goodhousekeeping.com)

# Teh Sariwangi
Saya tumbuh besar dengan sari-sarinya teh Sariwangi :p. Tidak perlu dijelaskan panjang lebar lagi, teh ini begitu terkenal hingga ke pelosok nusantara. Minum teh ini bikin anak rantau seperti saya ingat rumah. Teh Sariwangi ini terbuat dari teh hitam. Karena sudah melalui proses fermentasi, rasanya sedikit pekat dan sedikit sensasi masam-pahit. Saya juga meraciknya dengan coffee maker.

Teh Sariwangi (mari-bicara.com)

# Teh Yamamotoyama
Buset nama apa itu? :p. Teh asal Tokyo ini di klain sudah dibuat sejak tahun 1690. Ckck. Saya awalnya hanya ingin coba-coba teh ini waktu ketemu di asian market. Selanjutnya? Ketagihan.
Saya baru coba dua jenis saja, Teh oolong dan teh melati nya. Teh melatinya menurut saya agak sedikit tajam dan rasa melatinya melampaui rasa tehnya. Sedangkan teh oolong-nya favorit saya. Teh oolong adalah teh yang setengah difermentasi sehingga rasanya tidak sepekat black tea. Lembut tapi kesat dan tidak asam. Lezat :)


yamamotoyama.com
# Teh Tong Tji Super Loose Leaf
Masih merk Tong Tji, yang satu ini bukan jenis teh celup melainkan daun teh kering yang tidak dihaluskan (loose leaf) dengan campuran melati. Jadi rasanya tentu saja bisa dibayangkan: lebih kaya dan lebih pure. Aroma yang keluar juga lebih kuat. Kalau saya hirup biasanya orang timur bilang mata putih sampai terbalik (macam mana pula itu :D). Menurut saya si penikmat teh amatir, teh ini juara.  Sengaja ingin menjaga kekuatan rasanya, saya seduh teh ini dengan menggunakan tea filter.

Teh Tong Tji Super Loose Tea kemasan lama, amazon.com

Ilustrasi Tea Filter, amazon.com

# Thai Tea
Seperti namanya, Thai tea berasal dari Thailand. Thai tea sebenarnya saya golongkan sebagai minuman ringan. Menikmati Thai tea bagi saya tidak seperti menikmati teh-teh lainnya diatas. Dia lebih menjurus ke minuman "dessert". Ciri khas Thai Tea adalah warnanya yang orange pekat. Awalnya saya pikir "jenis teh apa ini yang warnanya oranye? Ternyata teh nya ditambahkan bahan pewarna. Begitulah. Pembuatannya biasa dicampurkan dengan gula dan krimer atau susu. Karena rasanya yang nikmat, teh Thailand ini cukup terkenal dan sering ditemukan di asian market maupun restoran asia.

Thai Tea "Pantai" ebay.com

Ilustrasi Thai Tea 11street.com


Sekian dulu, selamat nge-teh :)

2 komentar:

  1. Wahhh, kok pas be ada minum teh, pas baca postingannya Kak Nike? Heheee. Selamat datang di dunia teh-ngeteh! Kalo be masih stabil deng Sariwangi (di kos) dan teh Tong Tjie dan oolong Mytea kemasan (kalo pas lagi aktivitas di luar). Beberapa teman menganjurkan minum teh hijau juga, tapi rasanya be harus menguatkan hati, mental, dan hidung untuk bisa menikmati aroma teh hijau dolo. Wkwkkkk.

    Selamat Natal, Kak Nike. Selamat liburan.

    ({})

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, ternyata Ayuk penikmat teh :) :)
      Kalo green tea jasmine buat beta lebih bisa diterima :p
      Kalau ada teh2 yang enak bagi2 info ee

      Selamat natal juga Ayuk :*

      Hapus